Konsep Lautan Elektron


Konsep Awan Elektron

Nama   : Geovani Rahmad Illahi

NIM    : I0719029
Kelas   : A
Universitas Sebelas Maret


            Teori awan elektron pertama kali dikemukan oleh Drade dan Lorentz pada abad ke-20 an. Teori ini menjelaskan bahwa suatu elektron valensi pada atom-atom logam saling berpindah-pindah dengan elektron valensi dari atom logam yang lain. Hal ini disebabkan oleh adanya tumpang tindih dari orbital pada atom logam. Hal ini menyebabkan elektron valensi pada atom logam dapat berpindah-pindah tempat dan bertukar posisi dengan atom valensi dari atom logam lainnya. Perpindahan elektron valensi ini lah yang menyebabkan terbentuknya suatu awan elektron, yang mana elektron valensi pada logam seperti awan yang berpindah-pindah posisi dengan bebas dari satu
 tempat ke tempat yang lain


            Teori lautan elektron dapat didefinisikan sebagai gaya tarik menarik anatar muatan positif dari ion-ion logam (kation) dengan muatan negatif yang terbentuk dari elektron valensi yang berpindah-pindah. Karena elektron valensi pada logam terus berpindah-pindah hal ini memungkinkan sebuah atom dapat terdiri dari banyak elektron valensinya. Sehingga pada atom tersebut terdapat sebuah kerapatan yang tinggi yang disebabkan karena penumpukan elektron pada sebuah atom. Hal ini lah yang menyebabkan sebuah logam dapat mempunya tingkat kesolidan yang tinggi dan tidak mudah rapuh.

            Awan elektron pada atom logam juga menjadi penyebab dari berbagai sifat logam, diantaranya :

1. logam dapat ditempa, dibengkokan, dan tidak mudah rapuh
            Karena sifat elektron valensi pada logam yang dapat berpindah-pindah dari satu atom ke atom yang lain. Maka, ketika apabila ada tekanan atau gaya dari luar yang memutus ikatan atom pada atom logam. Atom logam akan langsung menyatu kembali dengan atom logam yang lain karena elektron valensi pada logam yang terus bergerak.

2. Sifat mengkilap
            Pada logam terdapat elektron valensi yang bergerak. Ketika ada sebuah cahaya yang jatuh pada permukaan logam, elektron-elektron akan menerima energi dari cahaya tersebut. Elektron yang menerima energi tersebut akan melepaskan kembali energi dari cahaya tersebut berupa gelombang elektromagnetik yang memiliki frekuensi yang sama seperti datangnya cahaya diawal. Hal ini lah yang menyebabkan pemantulan kembali cahaya yang datang pada logam.

3. Dapat menghantarkan listrik
            Karena pengaruh elektron valensi pada atom logam yang dapat berpindah-pindah. Maka, ketika sebuah atom logam menerima suatu beda potensial, elektron tersebut akan akan bergerak dari kutub postif dan kutub negatif. Hal ini lah yang menyebab kan sebuah atom logam dapat menyalurkan listrik dari satu tempat ke tempat yang lain.

4. Dapat menghantarkan panas
            Ketika sebuah atom logam menerima energi dari luar, dalam hal ini adalah energi panas. Dan juga karena atom logam memiliki eletktron valensi yang dapat berpindah-pindah. Maka, ketika elektron logam menyerap energi panas dari luar. Atom logam dapat bergerak lebih bebas lagi. Karena terdapat banyak nya elektron yang bergerak bebas dan tidak beraturan. Hal ini memungkinkan terjadinya benturan antara elektron valensi yang satu dengan yang lain. Ini lah yang menyebabkan adanya transfer energi dari atom yang bersuhu tinggi ke atom yang bersuhu rendah.

5. Titik didih dan titik lebur yang tinggi
            Karena pengaruh dari ikatan elektron yang sangat kuat, sebuah ikatan logam sangat sulit untuk dipisahkan satu sama lain. Ikatan logam tidak dapat sepenuhnya putus sampai sebuah logam mencapai titik didih atau titik leburnya. Tapi karena ikatan yang begitu kuat, diperlukan energi yang cukup besar untuk melepaskan ikatan-ikatan logamnya terlebih dahulu.
            .


Komentar

Postingan Populer